Senin, Desember 29, 2008

Caleg Berdasar Suara Terbanyak, Caleg Perempuan Jangan Takut...!!!

5 Hari yang kemarin ada kejadian, yang menurutku penting, bagi bangsa ini. Mahkamah konstitusi memutuskan caleg 2009 ditentukan melalui sistem suara terbanyak, bukan berdasar nomor urut. Ini tentu sangat menarik untuk diikuti dan dicermati. Kalau selama ini, siapapun yang dipilih oleh pemilih, hasilnya tetap aja yang nomor urut kecil (satu,dua,tiga,...) yang berhak maju jadi anggota DPR/DPRD, maka mulai pemilu 2009 nanti, yang mendapat suara terbanyaklah yang akan berhak maju menjadi anggota DPR/DPRD.

Tentunya ini menjadi berita menggembirakan bagi para caleg lokal yang memang asli hidup, tinggal, dan berdomisili di daerah pemilihannya, karena merekalah yang sangat mengenal para para pemilihnya, kemungkinan untuk bisa menjaring suara sebanyak-banyaknya sangat terbuka lebar. Ini akan membuka peluang untuk putra daerah asli untuk bisa menjadi anggota dewan, yang katanya terhormat itu, mewakili daerah pemilihannya. Ini akan memberi kesempatan para aktifis partai beneran untuk menuai hasil kerja kerasnya. Dan sebaliknya, ini menjadi berita yang cukup membuat sesak napas bagi para caleg drop-dropan dari pusat yang berasal dari daerah entah berantah, juga bagi para keluarga pejabat pemerintahan dan para keluarga pimpinan partai, yang tau-tau nangkring di nomor urut kecil, melibas para mesin partai yang benar-benar berjuang dari bawah.

Lalu apa implikasinya bagi para celeg perempuan kita...???.

Bagiku, yang orang awam nggak kenal politik, ini seharusnya dijadikan sebagai momen bagi para perempuan untuk bisa berkiprah didunia politik dengan posisi yang sama sederajat dan setara dengan para politisi laki-laki, karena saat ini siapa yang paling dekat dan paling dikenal kiprahnya di masyarakat itulah yang kemungkinan akan terpilih. Ini kesempatan para celeg perempuan untuk meraup suara dari terutama suara pemilih perempuan. Suara pemilih perempuan harus bisa diwakili oleh perempuan. Ini saatnya para caleg perempuan untuk menunjukkan bahwa kaum perempuanpun mampu dan berkualitas, yang bisa menjadi anggota dewan yang terhormat berkualitas berbekal kerja keras sendiri, yang murni mewakili kepentingan kaum perempuan, dan bukan menjadi anggota dewan hasil dari belas kasihan, bukan menjadi anggota dewan karena jadi istri bupati atau istri ketua pimpinan partai, juga bukan anggota dewan karena artis cantik. Ini saatnya para caleg perempuan berkualitas untuk menunjukan eksistensinya, jadi anggota dewan karena kemampuan dan kerja kerasnya dihargai masyarakat.

Ayo para caleg perempuan bersaing dalam kesetaraan dengan para caleg laki-laki. Mungkin nanti ada daerah yang semua anggota dewannya laki-laki, yang memang berarti tidak mengakomodir suara perempuan, atau mungkin juga ada daerah yag anggota dewannya separo laki-laki separo perempuan, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada daerah yang anggota dewannya perempuan semua. Ini tentunya tergantung dari bagaimana para caleg perempuan memanfaatkan situasi sekarang ini. Kesempatan sudah terbuka lebar, kenapa masih ragu-ragu, kenapa masih takut. Ayo para mesin-mesin partai, kalian yang biasanya dipakai sebagai ujung tombak para kaum petinggi partai berduit untuk meraup suara kaum perempuan, dipasang sebagai daya tarik dan pemanis partai partai, dipakai untuk menutupi kelemahan para petinggi partai kalian, ini saatnya kalian memperjuangkan hak kesetaraan kalian menjadi anggota dewan sekaligus memperjuangan hak para kaum perempuan yang sudah menitipkan asa dan harapannya pada kalian.

Ayo Pilih Caleg perempuan ...!!!